Thursday, February 28, 2008

Firstmedia Sucks!!!

Sudah lebih dari seminggu kata anak-anak dan istri saya kalau Internet on and off dan channel televisi luar negeri semua mati. Sungguh tidak nyaman. Kami dan sederet komunitas penikmat televisi kabel dan satellit, termasuk broadband user community yang mungkin juga berlangganan Firstmedia tidak bisa menonton terus menerus siaran lokal yang kurang mendidik dan menghibur.
Kerusakan dengan alasan jaringan di perbaiki ke digital hingga ber hari-hari dan berminggu2 juga sudah merugikan kami banyak sekali selain tidak adanya channel televisi. Internet yang kami gunakan adalah juga untuk fasilitas kami bekerja dan melakukan bisnis. Bagaimana kami bisa menuntut?? Kalau posisi customer selalu di pihak yang lemah di mata investor dan pengusaha macam Firstmedia ini. Sudah saatnya kerugian macam ini di imbangi juga dengan discount biaya langganan selama jaringannya mengalami kerusakan yang di sengaja semacam ini. Kalau perusahaan maju harusnya ada contingency plan dan no downtime error.
Terlihat nyata bahwa system internal Firstmedia masih kurang mature dan kurang layak dikategorikan sebagai televisi kabel dan penyedia layanan internet terdepan kalau tidak memiliki redundancy system dan atau backup plan disaat perbaikan.
Maaf kalau kami tidak pada tempatnya mengirim uneg-uneg ini. Karena melalui website ww. firstmedia.com nya sendiri juga tidak friendly menerima segala uneg-uneg dan aduan macam ini. Kolom Customer Servisnya hanya bisa menerima permohonan pelanggan ketimbang menerima kritik dan saran atau uneg-uneg semacam ini. Ibarat lapangan parkir atau Bis kota yang sudah penuh sesak tapi pintu masuknya tetap tidak mencantumkan keterangan kalau sudah penuh. Nasib pelanggan di Indonesia...Inilah negrimu Nak!!

Friday, February 01, 2008

NARROW ESCAPE

Jumat ini gue kudu tou lagi ada projek di luar. Pagi-pagi banget udah bangun siap-siap ke berangkat ke Airport. Anak-anak gue udah pada bangun membantu Papanya menyiapkan tambahan bawaan..yaitu baju busuknya mereka...hehehe.

Diperjalanan hujan tetap aja nggak mau berhenti terus menderas mendekati Bandara Sukarno Hatta. Sesampai di Gate keberrangkatan gue melongok keluar cuma bisa melihat dengan jarak kisaran 300 meter, tumben areal taksi pesawat terlihat ada sediki genangan walaupun tidak sampai banjir karena drainasenya cukup baik khusus dibuat untuk landasan pesawat barangkali.

Hari ini gue merasa lain karena delay Singapore Airlines terasa tambah parah, sudah hampir satu jam gue menunggu di Gate eh ditambah lagi 20 menit di dalam pesawat yg menunggu giliran take off. Waktu sudah menunjukkan jam 10.05 pesawat belum juga berangkat. Pilot akhirnya mengumumkan kalo pesawat harus antri karena menunggu instruksi take off.
15 menit take off, lagi-lagi pilot mengumumkan kalo penumpang harus selalu duduk dan memakai pengaman karena sepanjang penerbangan memperkirakan banyak turbulance.

Setibanya di Changi gue harus berlari lari untuk mengejar penerbangan susulan. Untung aja ada mini car seraya minta tolong untuk bisa mendrop gue di gate lain di ujung terminal yang jelas nggak mungkin kekejar dalam waktu 2 menit karena di layar monitor sudah tercantum pengumuman kalo Gate yg gue harus kejar sudah dinyatakan tutup. Bener aja sesampainya di sana, gue diminta untuk kembali ke kaunter transfer untuk bisa booking penerbangan berikutnya. :(

Akhirnya gue punya waktu tunggu sekitar 2 jam untuk bisa download email dan chatting. Kaget juga waktu chatting sama Yunda dia sempat herankalo gue bisa terbang juga. Gue tanya emangnya kenapa? ternyata Bandara Sukarno Hatta ditutup sementara karena banjir. Gue browsing di Liputan6 dot com ternyata bandara di tutup persis jam 10. hahaha....What a narrow escape gue pikir. Bersyukur nggak ada halangan berat. Dan gue berhasil mendarat di tempat tujuan berikutnya.