Susah-Gampang jadi Orang Tua...(Tantangan)

Kemarin lagi enak-enaknya leyeh-leyeh, tiba-tiba ada ring special dari HP gue, gue langsung tau itu dari Lita-Bini gue. Ternyata sms.

Isinya tiba-tiba bikin gue terhenyak sedikit, itu protes dari Lita: Dia bilang, kalo taro film vulgarmu itu mbok jangan sembarangan. Aku sih nggak keberatan dengan itu, tapi yang bikin aku nggak suka adalah ketika anakmu mencoba bawa film itu ke sekolahnya untuk di pertontonkan dengan teman-temannya, kalau pun itu harus di perlihatkan mereka itu hanya untuk pendidikan seks mereka saja, Kamu harus rubah tuh kebiasaanmu, sayang kan nanti ibadah kamu......

HAH!!! gue kaget luar biasa! Tapi akhirnya beberapa menit kemudian, gue balas sms nya dan minta maaf ke Lita, dan harusnya gue kasih contoh yang baik buat anak-anak kita. Terserah deh mau di buang atau di amankan dulu.

Asal tahu aja ya, sebenernya itu bukan film Blue tapi film softporn yang gue beli di Manila beberapa waktu lalu, karena gue lihat itu unik. Unik karena menurut gue Mereka koq bisa ya melegalkan film itu diedarkan dalam bentuk VCD dan DVD; di ASIA lagi!!.

Anyway, Gue sadar musti merubah hal ini. Inget kan, kalo Anak kita itu penerus kita nantinya? lagi pula semasa mereka kecil begini kita bisa jadikan mereka apa saja. Kayak kertas putih, mau kita tulis apa aja bisa terserah kita...jadi kita harus didik mereka sebaik mungkin.